Gelombang besar yang disebabkan oleh pandemi nyatanya sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi negara. Sudah banyak pula bisnis yang berguguran dan terpaksa untuk gulung tikar karena menurunnya pemasukan yang disebabkan oleh pandemi. Seluruh sektor bisnis tentu saja berupaya untuk mempertahankan kondisi ekonomi mereka, terlebih sektor UMKM.
Berdasarkan laporan World Economic Outlook yang dilansir pada April 2020 oleh IMF, kondisi ekonomi dunia diprediksikan akan merosot hingga minus 3% hingga tahun ini. Hal ini tentu saja menakutkan, terlebih bagi pelaku bisnis. Dengan hadirnya kondisi seperti ini seakan menuntut pelaku bisnis, baik besar maupun UMKM untuk memutar otak mencari solusi untuk bertahan dan juga beradaptasi dengan kondisi saat ini.
Berbagai upaya tentu sudah dilakukan oleh pelaku bisnis untuk mempertahankan bisnis di tengah gelombang pandemi ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah digitalisasi bisnis. Kali ini Vutura akan berbagi 4 solusi digital yang dapat dilakukan oleh UMKM untuk tetap bertahan ditengah pandemi.
Mengapa beralih ke digital?
Seperti yang dilansir dari Tempo.com, Nielsen Indonesia mencatat sebanyak 80% konsumen mencari berita atau informasi tentang Covid-19 melalui sosial media, dan sebanyak 60% melalui mesin pencari. Data tersebut dapat membuktikan bahwa penggunaan internet di Indonesia jumlahnya sangat tinggi. Selain itu, digitalisasi UMKM juga merupakan salah satu upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah saat ini untuk menghadapi dampak negatif dari pandemi.
Hal ini tentu dapat menjadi peluang bagi UMKM untuk beralih pada bisnis digital. Terlebih kondisi saat ini yang mengharuskan masyarakat untuk membatasi kegiatan diluar rumah guna menekan laju persebaran virus. Digitalisasi dapat menjadi sebagai solusi tepat untuk beradaptasi dan mempertahankan bisnis dari gelombang pandemi.
Susun strategi pemasaran digital
Hal yang perlu dilakukan oleh UMKM di masa pandemi selain menyusun strategi keuangan yaitu menyusun strategi pemasaran digital untuk memudahkan UMKM dalam memasarkan produk dan jasa yang dimiliki secara digital. Keuntungan dari pemasaran digital adalah pelaku bisnis dapat dengan mudah menghitung konversi dan mengukur keberhasilan dari strategi yang sudah disusun tersebut, serta memudahkan untuk menganalisa kebutuhan dan perilaku konsumen yang sesuai dengan target market.
Berikut merupakan beberapa strategi pemasaran digital yang bisa dilakukan oleh UMKM untuk meningkatkan customer engagement.
Digital ads
Dengan membuat iklan berbasis digital seperti Youtube ads, Facebook ads, dan Google ads dianggap efektif untuk meningkatkan brand awareness serta memudahkan UMKM dalam menjangkau konsumen yang lebih luas.
Media sosial
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh We Are Social mengenai penggunaan media sosial di Indonesia, membuktikan bahwa setiap harinya masyarakat Indonesia meluangkan waktu selama lebih dari 3 jam untuk beraktivitas pada media sosial.
Hal ini dapat membuktikan bahwa media sosial merupakan wadah yang tepat bagi UMKM untuk mempromosikan bisnis dan menjangkau konsumen lebih dekat.
Aplikasi Pesan
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018, penggunaan aplikasi pesan instan di Indonesia sangat tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari 2,500 responden, 89,35% diantaranya adalah pengguna aplikasi pesan seperti Line, WhatsApp, Telegram, serta aplikasi serupa lainnya.
Aplikasi pesan instan dapat menjadi peluang untuk menjangkau konsumen dan calon konsumen dengan pendekatan yang lebih personal.
Beralih pada marketplace dan e-commerce
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya mengenai pergeseran perilaku konsumen di masa pandemi, melakukan belanja online nyatanya menjadi pilihan favorit konsumen untuk memenuhi keinginan serta kebutuhan di masa social distancing ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil survey Badan Pusat Statistik mengenai transaksi jual beli online. Hasilnya, angka penjualan online melonjak tajam sejak adanya arahan social distancing dari pemerintah. Terhitung pada bulan Maret 2020, jumlah transaksi penjualan online melonjak 320% dari total penjualan online pada bulan Januari 2020. Lonjakan semakin tajam terjadi, penjualan online April 2020 tercatat meningkat hingga 480%.
Banyak keuntungan yang dapat dirasakan oleh UMKM jika memanfaatkan penggunaan e-commerce selama pandemi, seperti mudahnya mendapatkan konsumen karena meningkatnya jumlah konsumen yang beralih menggunakan e-commerce, kemudahan mendapatkan rekapitulasi data penjualan dalam berbagai jangka waktu, hingga mempermudah proses penjualan dan promosi karena konsumen dapat dengan mudah mengakses dan melihat langsung produk yang dijual pada marketplace dan e-commerce yang dimiliki oleh UMKM.
Manfaatkan layanan pesan-antar
Berdasarkan hasil penelitian Nielsen yang bertajuk “Understanding The Online Food Delivery Market dan GoFood’s Leadership in Indonesia” mengenai kebiasaan masyarakat kota besar terhadap layanan pesan-antar, hasilnya dari 1.000 responden, 95% diantaranya membeli makanan melalui layanan pesan-antar dalam tiga bulan terakhir.
Layanan pesan-antar kini menjadi primadona dalam bisnis UMKM di bidang kuliner. Terlebih ditengah kondisi pandemi seperti saat ini yang melarang masyarakat untuk dine in pada restoran dan juga kafe membuat masyarakat memilih untuk memesan makanan lewat layanan pesan-antar sebagai solusi memenuhi keinginan mereka.
Untuk mendaftarkan bisnis kuliner pada layanan pesan-antar seperti GoFood dan GrabFood pun tidaklah sulit, cukup dengan mengunduh aplikasi mereka yang khusus ditujukan untuk pelaku usaha, lalu isi data diri beserta informasi mengenai bisnis yang dimiliki.
Membuat chatbot untuk bisnis
Membuat layanan chatbot untuk bisnis UMKM tentu dapat dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi bisnis selama pandemi. Berbagai hal mampu dilakukan oleh chatbot mulai dari memberikan layanan konsumen kapan saja hingga berbagi informasi mengenai promosi yang tentu saja mampu meningkatkan ketertarikan konsumen.
Summber : vutura.io