Saat ini, Warung (toko kelontong) memang semakin banyak. Toko kelontong memang hanya bersifat rumahan dan dikelola oleh perorangan. Meski begitu, pemilik toko kelontong ini harus bisa mengerti bagaimana cara mengelola keuangan dengan benar. Jika pengelolaan uang sudah benar, maka usaha toko tersebut bisa semakin berkembang dan memberikan keuntungan yang banyak.
Nah, bagi Anda yang baru saja membuka usaha toko kelontong, simak 5 cara mengatur keuangannya berikut ini agar toko tidak mengalami kerugian.
Cara Mudah Mengatur Keuangan Usaha Toko Kelontong
Meskipun hanya toko kecil yang dikelola oleh perorangan, namun untuk pengelolaan keuangannya tetap tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pengelolaan yang tepat, kerugian akan semakin minim. Selengkapnya berikut ini cara mengatur keuangan toko kelontong:
1. Pisahkan uang usaha dan uang pribadi
Dalam mengelola usaha warung kelontong, hal yang paling penting yaitu memisahkan uang usaha dengan uang pribadi. Meskipun hal ini terasa sepele, namun hal ini akan berdampak buruk pada keuangan usaha Anda, jika dilakukan secara terus-menerus. Bahkan, keuangan tidak bisa stabil dan Anda akan selalu kekurangan modal. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar akan mengalami kebangkrutan.
2. Lakukan pembukuan
Selain memisahkan uang pribadi dan uang usaha, selanjutnya buatlah pembukuan. Pembukuan yang dimaksud ini yaitu mencatat pengeluaran dan pemasukan pada warung tersebut. lebih bagus lagi jika Anda mencatat apa saja yang anda belanjakan dan pemasukan, untuk mengetahui stock apa yang habis.
Dengan melakukan pembukuan atau pencatatan setiap harinya, maka akan memudahkan Anda dalam mengetahui perkembangan usaha. Karena dengan catatan yang lengkap, mengetahui berapa keuntungan yang Anda peroleh akan segera diketahui. Bahkan, Anda bisa lebih mudah dalam mengidentifikasi jika terjadi kerugian sekecil apapun.
3. Hindari menumpuk terlalu banyak barang
Yang tak kalah penting dalam mengatur keuangan warung kelontong yaitu jangan menumpuk terlalu banyak barang. Maksudnya, jangan menumpuk barang yang sama dalam jumlah yang banyak. Jika Anda menghiraukan hal ini, kemungkinan besar Anda akan mengalami kerugian. Karena, jika Anda menumpuk terlalu banyak barang dengan jenis yang sama, bisa kemungkinan barang tersebut tidak cepat habis.
4. Minimalkan piutang
Dalam bisnis, tentu saja ada yang namanya utang piutang. Apalagi jika Anda membuka warung kelontong di sekitar kawasan padat penduduk, pastinya utang piutang ini akan sering terjadi. Nah, untuk perkembangan bisnis Anda menjadi lebih baik, hindari penumpukan piutang yang terlalu banyak. Bahkan, jika perlu Anda harus membatasi adanya piutang.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisir keuangan yang tidak stabil. Karena, jika modal tidak segera kembali, untuk memenuhi kebutuhan warung yang selanjutnya akan kesulitan. Untuk membatasi piutang ini, Anda bisa memberlakukan setiap pembeli hanya bisa hutang dalam jumlah tertentu saja.
5. Buat prosentase Keuntungan
Meskipun usaha warung kelontong ini milik Anda sendiri, namun tetap perlu memberikan gaji untuk diri sendiri agar lebih mudah mengetahui keuntungan bersih yang Anda miliki. Selain itu, hal ini dilakukan agar bisa lebih professional dalam melakukan usaha.
Untuk gaji yang bisa Anda dapatkan yaitu sesuaikan dengan prosentasi laba yang Anda dapatkan. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan prosentase hutang yang pernah Anda miliki. Lakukan hal ini dengan sebaik mungkin, agar keuntungan yang Anda peroleh bisa lebih banyak.
Demikian ulasan mengenai 5 cara mengatur keuangan usaha warung kelontong. Bagi Anda yang memiliki bisnis warung kelontong, cara-cara tersebut perlu Anda lakukan. Hal ini bertujuan agar bisnis Anda tidak mengalami kerugian. Semoga bermanfaat.
Sumber : Beepos